Sejarah Kerajaan Majapahit
Ha terdapat sedikit bukti
fisik sisa-sisa Majapahit dan sejarah tak jelas.Sumber utama yg digunakan oleh
para sejarawan adl Pararaton - Kitab
Raja-raja dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa
Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken
Arok (pendiriKerajaan Singhasari) namun
juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuk Majapahit. Sementara itu
Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yg ditulis pada masa keemasan
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu hal yg terjadi
tidaklah jelas.Selain itu terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan
negara-negara lain.
Keakuratan semua naskah
berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa
sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti
C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu tetapi
memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun
demikian banyak pula sarjana yg beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber
tersebut dapat diterima krn sejalan dgn catatan sejarah dari Tiongkok khusus
daftar penguasa dan keadaan kerajaan yg tampak cukup pasti.
Sejarah Pendirian Kerajaan
Majapahit
Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan
pada tahun 1290 Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut.
Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan penguasa Dinasti Yuandi Tiongkok. Ia mengirim
utusan yg bernama Meng Chi ke
Singhasari yg menuntut upeti. Kertanagara penguasa
kerajaan Singhasari yg terakhir menolak utk membayar upeti dan mempermalukan
utusan tersebut dgn merusak wajah dan memotong telinganya. Kublai Khan marah
dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika ituJayakatwang adipati Kediri sudah
membunuh Kertanagara. Atas saranAria
Wiraraja Jayakatwang
memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya menantu Kertanegara yg datang
menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan
itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai
Majapahit yg nama diambil dari buah
majadan rasa “pahit” dari
buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba
Wijaya bersekutu dgn pasukan Mongolia utk bertempur melawan Jayakatwang. Raden
Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang
kembali pasukan secara kalang-kabut krn mereka berada di teritori asing. Saat
itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka utk menangkap angin muson agar dapat pulang atau
mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yg asing.
Tanggal pasti yg digunakan
sebagai tanggal kelahiran
kerajaan Majapahitadl hari penobatan Raden
Wijaya sebagai raja yaitu pada tanggal 10
November 1293. Ia dinobatkan dgn nama resmi Kertarajasa
Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya
Kertarajasa termasuk Ranggalawe Sora dan Nambi memberontak melawan meskipun
pemberontakan tersebut tak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih
Halayudha lah yg melakukan konspirasi utk menjatuhkan semua orang terpercaya
raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah
kematian pemberontak terakhir (Kuti) Halayudha ditangkap dan dipenjara dan lalu
dihukum mati.Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.
Anak dan penerus Wijaya
Jayanegara adl penguasa yg jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet yg berarti “penjahat
lemah”. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca. Ibu tiri yaitu Gayatri Rajapatniseharus menggantikan akan
tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta
wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuan Tribhuwana
Wijayatunggadewi utk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan
Tribhuwana kerajaan Majapahit berkembang menjadi lbh besar dan terkenal di
daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibu pada tahun
1350. Ia diteruskan oleh putraHayam
Wuruk.
Kejayaan Kerajaan Majapahit
Hayam Wuruk juga
disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada
masa Majapahit mencapai puncak kejayaan dgn bantuan mahapatih Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah
Mada (1313-1364) Majapahit menguasai lbh banyak wilayah. Pada tahun 1377
beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada Majapahit melancarkan serangan laut
ke Palembang menyebabkan runtuh sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal
Majapahit lain adl Adityawarman yg
terkenal krn penaklukan di
Minangkabau.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah kekuasaan Majapahit meliputi
Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua
dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian batasan alam dan ekonomi
menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampak tidaklah berada di
bawah kekuasaan terpusat Majapahit tetapi terhubungkan satu sama lain oleh
perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki
hubungan dgn Campa Kamboja Siam Birma bagian selatan dan Vietnam dan bahkan
mengirim duta-duta ke Tiongkok.
Keruntuhan Majapahit
Sesudah mencapai puncak
pada abad ke-14 kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampak terjadi
perang saudara (Perang Paregreg) pada
tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawanWikramawardhana. Demikian pula telah
terjadi pergantian raja yg dipertengkarkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan
besar yg dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.
Dalam tradisi Jawa ada
sebuah kronogram atau candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi.
Sengkala ini konon adl tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041
yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adl “sirna hilanglah
kemakmuran bumi”. Namun demikian yg sebenar digambarkan oleh candrasengkala
tersebut adl gugur Bre Kertabumi raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.
Ketika Majapahit didirikan pedagang Muslim dan para penyebar agama
sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15
pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan
sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan agama Islam yaitu Kesultanan Malaka mulai muncul di bagian
barat nusantara.
Catatan sejarah dari Tiongkok Portugis (Tome Pires) dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa
telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke
tangan Adipati Unus penguasa dari Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521
M.
Sistem Perekonomian
Majapahit
Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara
perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri utk mengurusi pedagang dari
India dan Tiongkok yg menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain
di wilayah Majapahit di Jawa.
Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok komoditas
ekspor Jawa pada saat itu ialah lada garam kain dan burung kakak tua sedangkan
komoditas impor adl mutiara emas perak sutra barang keramik dan barang dari
besi. Mata uang dibuat dari campuran perak timah putih timah hitam dan tembaga.
Selain itu catatan Odorico da Pordenone biarawan Katolik Roma dari Italia yg
mengunjungi Jawa pada tahun 1321 menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dgn
perhiasan emas perak dan permata.
Kebudayaan Majapahit
Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dgn perayaan besar keagamaan yg
diselenggarakan tiap tahun. Agama Buddha Siwa dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk
Majapahit dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha Siwa maupun Wisnu.
Walaupun batu bata telah
digunakan dalam candi pada masa sebelum arsitek Majapahitlah yg paling ahli
menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dgn
memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh
candi Majapahit yg masih dapat ditemui sekarang adl Candi Tikus dan Candi
Bajangratu di Trowulan Mojokerto.
Struktur Pemerintahan
Majapahit
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan
susunan birokrasi yg teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak
struktur dan birokrasi tersebut tak banyak berubah selama perkembangan
sejarahnya[21]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang
otoritas politik tertinggi.
Raja dibantu oleh sejumlah
pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dgn para putra dan kerabat
dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasa diturunkan kepada
pejabat-pejabat di bawah antara lain yaitu:
- Rakryan Mahamantri Katrini biasa
dijabat putra-putra raja
- Rakryan Mantri ri Pakira-kiran
dewan menteri yg melaksanakan pemerintahan
- Dharmmadhyaksa para pejabat hukum
keagamaan
- Dharmma-upapatti para pejabat
keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri
Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yg terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau
Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yg
bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain
itu terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yg anggota para sanak
saudara raja yg disebut Bhattara Saptaprabhu.
Di bawah raja Majapahit
terdapat pula sejumlah raja daerah yg disebut Paduka Bhattara. Mereka biasa
merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan
penghasilan kerajaan penyerahan upeti dan pertahanan kerajaan di wilayah
masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa
pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan yg dipimpin oleh
seseorang yg bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:
- Kelinggapura
- Kembang Jenar
- Matahun
- Pajang
- Singhapura
- Tanjungpura
- Tumapel
- Wengker
- Daha
- Jagaraga
- Kabalan
- Kahuripan
- Keling
Raja-raja Majapahit
Berikut adl daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat
periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa
ke-8) dan Girishawardhana yg mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yg
memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.
- Raden Wijaya bergelar Kertarajasa
Jayawardhana (1293 - 1309)
- Kalagamet bergelar Sri Jayanagara
(1309 - 1328)
- Sri Gitarja bergelar Tribhuwana
Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
- Hayam Wuruk bergelar Sri
Rajasanagara (1350 - 1389)
- Wikramawardhana (1389 - 1429)
- Suhita (1429 - 1447)
- Kertawijaya bergelar Brawijaya I
(1447 - 1451)
- Rajasawardhana bergelar Brawijaya
II (1451 - 1453)
- Purwawisesa atau Girishawardhana
bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
- Pandanalas atau Suraprabhawa
bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
- Kertabumi bergelar Brawijaya V
(1468 - 1478)
- Girindrawardhana bergelar
Brawijaya VI (1478 - 1498)
- Hudhara bergelar Brawijaya VII
(1498-1518)
Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit
Majapahit telah menjadi
sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad
berikutnya.
Kesultanan-kesultanan Islam
Demak Pajang dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka
melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunan melalui
Kertabhumi; pendiri Raden Patah menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan
sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina yg dikirim ke luar istana sebelum
ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yg dipimpin langsung
oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting krn merupakan lokasi ibukota
Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg
berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering
kali dalam bentuk makam leluhur yg di Jawa merupakan bukti penting dan
legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus
mendapat pengaruh besar dari Majapahit dan masyarakat Bali menganggap diri
mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.
Para penggerak nasionalisme Indonesia modern termasuk mereka yg terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal
abad ke-20 telah merujuk pada Majapahit sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia.
Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat
ini. Dalam propaganda yg dijalankan tahun 1920-an Partai Komunis Indonesia
menyampaikan visi tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali
dari Majapahit yg diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit utk
kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru menggunakan utk kepentingan
perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit negara
Indonesia modern meliputi wilayah yg luas dan secara politik berpusat di pulau
Jawa.
Majapahit memiliki pengaruh
yg nyata dan berkelanjutan dalam bidang
arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk
paviliun (pendopo)
berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah
menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura
dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.
Pada zaman Majapahit terjadi
perkembangan pelestarian dan penyebaranteknik
pembuatan keris berikut
fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan
pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat
namun semenjak masa ini dan seterus bilah keris yg ringan tetapi kuat menjadi
petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesarankalangan aristokrat juga
berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara terutama di
bagian barat. Selain keris berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan
tombak.
Meskipun tak ada bukti
tertulis banyak perguruan pencak
silat di Nusantara mengklaim memiliki akar tradisi hingga ke zaman
Majapahit. Sebagai suatu rezim ekspansionis tentara Majapahit dapat diduga
memiliki kemampuan bertempur yg lbh handal daripada bawahan-bawahannya.
Kebesaran kerajaan ini dan
berbagai intrik politik yg terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tak
henti-henti bagi para seniman masa selanjut utk menuangkan kreasi terutama di
Indonesia. Berikut adl daftar beberapa karya
seni Kerjaan Majapahit yg berkaitan dgn masa
tersebut.
- Serat
Darmagandhul sebuah
kitab yg tak jelas penulis krn menggunakan nama pena Ki Kalamwadi namun
diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang
hal-hal yg berkaitan dgn perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama
sinkretis “Buda” ke Islam dan sejumlah ibadah yg perlu dilakukan sebagai
umat Islam.
- Serial “Mahesa
Rani”
karya Teguh Santosa yg dimuat di Majalah Hai mengambil latar belakang pada
masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada) adik
seperguruan Lubdhaka seorang rekan Mahesa Rani.
- Komik/Cerita bergambar Imperium
Majapahit karya Jan Mintaraga.
- Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
- Strip komik “Panji Koming” karya
Dwi Koendoro yg dimuat di surat kabar “Kompas” edisi Minggu menceritakan
kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
- Sandyakalaning Majapahit (1933)
roman sejarah dgn setting masa keruntuhan Majapahit karya Sanusi Pane.
- Kemelut Di Majapahit roman sejarah
dgn setting masa kejayaan Majapahit karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
- Zaman Gemilang (1938/1950/2000)
roman sejarah yg menceritakan akhir masa Singasari masa Majapahit dan
berakhir pada intrik seputar terbunuh Jayanegara karya Matu Mona/Hasbullah
Parinduri.
- Senopati Pamungkas (1986/2003)
cerita silat dgn setting runtuh Singhasari dan awal berdiri Majapahit
hingga pemerintahan Jayanagara karya Arswendo Atmowiloto.
- Dyah Pitaloka - Senja di Langit
Majapahit (2005) roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka
Citraresmi putri dari Kerajaan Sunda yg gugur dalam Peristiwa Bubat.
- Gajah Mada (2005) sebuah roman
sejarah berseri yg mengisahkan kehidupan Gajah Mada dgn ambisi menguasai
Nusantara karya Langit Kresna Hariadi.
- Tutur Tinular suatu adaptasi film
karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang
Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada
pemerintahan Jayanagara.
- Saur Sepuh suatu adaptasi film
karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yg populer pada awal
1990-an. Film ini sebetul lbh berfokus pada sejarah Pajajaran namun
berkait dgn Majapahit pula.
- Walisongo sinetron Ramadhan tahun
2003 yg berlatar Majapahit di masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak di
zaman Sultan Trenggana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar